Dalam era digital yang semakin berkembang, pengoptimalan mesin pencari (SEO) telah menjadi kunci utama bagi kesuksesan konten online. Dengan jutaan artikel yang dipublikasikan setiap hari, menjadi penting bagi para penulis dan penerbit konten untuk memahami dan menerapkan praktik-praktik terbaik SEO guna meningkatkan visibilitas dan peringkat konten mereka di halaman pencarian seperti yang sudah kita bahas sebelumnya pada pembahasan SEO: Apa Itu dan Mengapa Penting?. Salah satu elemen kunci dalam strategi SEO adalah penggunaan kata kunci yang tepat.
Apa Itu Keyword dalam SEO?
Keyword adalah kata atau frasa yang diketikkan pengguna ke dalam mesin pencari (search engine) untuk menemukan apa yang mereka cari. Dalam strategi SEO, kata kunci sangat penting dan harus menjadi inti dari setiap salinan yang ditulis dalam suatu website.
Jenis Keyword Berdasarkan Intent
Dalam konteks SEO (Search Engine Optimization), keyword atau kata kunci dapat dikategorikan berdasarkan search intent, yaitu tujuan pencarian pengguna. Ada empat jenis utama search intent:
1. Informational Intent
Search intent ini terjadi ketika pengguna mencari informasi spesifik atau pengetahuan tentang suatu topik. Keyword yang sering digunakan biasanya berupa pertanyaan atau frasa yang dimulai dengan “apa”, “bagaimana”, “mengapa”, dan sejenisnya. Contoh keyword informational adalah “cara membuat kue”, “definisi pemasaran digital”, atau “gejala flu”.
2. Navigational Intent
Navigational intent adalah ketika pengguna sudah memiliki tujuan spesifik dan menggunakan mesin pencari untuk navigasi ke situs tertentu. Keyword navigational biasanya adalah nama merek atau layanan, seperti “Facebook login”, “Tokopedia”, atau “Gmail”.
3. Commercial Intent
Commercial intent menggabungkan elemen informational dan transactional. Pengguna dalam tahap ini biasanya sedang mencari informasi sebelum melakukan pembelian atau keputusan. Mereka mungkin belum siap untuk membeli tetapi ingin membandingkan produk atau mencari rekomendasi. Keyword commercial seringkali mencakup kata-kata seperti “review”, “terbaik”, atau “perbandingan harga”.
4. Transactional Intent
Transactional intent adalah ketika pengguna ingin melakukan tindakan pembelian atau transaksi lainnya. Keyword yang digunakan biasanya sangat spesifik dan sering mencakup kata-kata seperti “beli”, “diskon”, “pesan online”, atau nama produk spesifik.
Mengidentifikasi jenis search intent ini penting karena membantu dalam menyusun strategi konten dan SEO yang lebih efektif, dengan menyediakan informasi atau layanan yang sesuai dengan apa yang dicari pengguna
Jenis Keyword
Ada beberapa jenis keyword yang biasanya digunakan penyusunan artikel SEO. Untuk menulis artikel yang berfokus untuk dapat meraih ranking di google Anda perlu mengetahui jenis-jenis Keyword ata kata kunci dalam SEO. Berikut ini adalah jenis-jenis kata kunci dalam artikel SEO:
1. Seed Keyword
Seed keyword adalah kata kunci dasar atau utama yang digunakan sebagai titik awal dalam riset kata kunci untuk SEO (Search Engine Optimization). Seed keyword biasanya merupakan short-tail keyword yang terdiri dari satu atau dua kata dan memiliki istilah yang lebih umum. Karena sifatnya yang umum, seed keyword sering memiliki volume pencarian dan kompetisi yang tinggi.
Seed keyword berperan sebagai ‘benih’ yang dari situ, Anda dapat mengembangkan long-tail keyword yang lebih spesifik dan relevan dengan konten Anda. Misalnya, jika seed keyword Anda adalah “Motor”, Anda bisa mengembangkannya menjadi “servis Motor di Jakarta” atau “Modifikasi Motor Touring” untuk menciptakan konteks yang lebih spesifik.
Pentingnya seed keyword terletak pada kemampuannya untuk menjadi baseline dalam menemukan topik-topik yang lebih spesifik dan relevan, yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan peringkat situs web Anda di hasil pencarian mesin pencari.
2. Keyword Utama (Primary Keywords)
Keyword Utama, atau Primary Keywords, adalah kata atau frasa yang paling sering dicari dan paling relevan dengan topik atau konten yang Anda sediakan. Ini adalah elemen kunci dalam Search Engine Optimization (SEO) karena membantu mesin pencari mengidentifikasi dan mengindeks konten Anda untuk pencarian yang relevan.
Misalnya, jika Anda memiliki situs web yang menjual buku, maka “buku terbaru”, “novel bestseller”, atau “buku anak-anak” bisa menjadi beberapa contoh dari keyword utama. Keyword ini harus muncul secara alami dalam judul, deskripsi, dan sepanjang konten halaman untuk meningkatkan kemungkinan situs Anda muncul di hasil pencarian teratas ketika seseorang mencari topik tersebut.
Pemilihan keyword utama yang tepat sangat penting karena akan menentukan target audiens yang akan mengunjungi situs Anda. Oleh karena itu, perlu dilakukan riset keyword untuk menemukan frasa yang paling banyak dicari yang berkaitan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Ini akan membantu dalam menarik trafik yang relevan dan potensial ke situs Anda.
3. Keyword Sekunder (Secondary Keywords) Atau Semantik Keyword
Keyword Sekunder, atau Secondary Keywords, Atau Semantik Keyword adalah kata atau frasa yang mendukung keyword utama dan membantu dalam meningkatkan relevansi serta kekhususan pencarian atau konten. Keyword Semantik ini berperan penting dalam SEO karena membantu mesin pencari memahami konteks dan nuansa dari konten yang Anda tawarkan, sehingga meningkatkan kemungkinan situs Anda muncul di hasil pencarian yang lebih spesifik dan relevan.
Misalnya, jika keyword utama Anda adalah “sepatu lari”, maka keyword sekunder bisa termasuk “sepatu lari wanita”, “sepatu lari ringan”, atau “sepatu lari untuk maraton”. Penggunaan keyword sekunder ini tidak hanya membantu dalam menargetkan audiens yang lebih spesifik tetapi juga membantu dalam menghindari persaingan dengan situs lain yang mungkin juga menggunakan keyword utama yang sama.
Dalam praktiknya, keyword sekunder harus digunakan secara strategis dalam konten, seperti dalam subjudul, deskripsi produk, blog posts, atau bahkan dalam meta tags halaman web. Ini akan membantu mesin pencari mengasosiasikan situs Anda dengan topik yang lebih luas dan beragam, sekaligus menjaga fokus pada niche atau area spesialisasi Anda.
4. Keyword Panjang (Long-tail Keywords)
Keyword Panjang, atau Long-tail Keywords, adalah kata atau frasa yang lebih panjang dan spesifik yang digunakan untuk menargetkan audiens yang lebih spesifik. Berbeda dengan keyword utama yang lebih umum, long-tail keywords membantu dalam menemukan pengguna yang memiliki kebutuhan atau minat yang sangat spesifik.
Contoh long-tail keywords:
- “resep kue cokelat kukus tanpa telur”
- “sepatu lari wanita untuk trek hutan”
- “hotel bintang 5 di Bali dengan kolam renang pribadi”
Penggunaan long-tail keywords dalam konten atau dalam strategi SEO membantu dalam:
- Menarik trafik yang lebih relevan dan potensial.
- Meningkatkan konversi karena pengguna yang mencari long-tail keywords cenderung lebih siap untuk melakukan tindakan (misalnya, membeli produk atau mengunduh konten).
- Mengurangi persaingan dengan situs lain yang mungkin hanya mengoptimalkan keyword utama yang lebih umum.
Jadi, ketika Anda membuat konten atau merancang strategi SEO, pertimbangkan untuk menyertakan long-tail keywords yang relevan dengan niche atau topik spesifik yang Anda tawarkan.
5. Keyword Brand (Branded Keywords)
Keyword Brand, atau Branded Keywords, adalah kata atau frasa yang mengandung nama merek atau brand. Ini adalah keyword yang spesifik untuk produk, layanan, atau perusahaan tertentu. Penggunaan branded keywords membantu dalam memperkuat identitas merek dan mengarahkan pengguna langsung ke produk atau layanan yang terkait dengan merek tersebut.
Contoh branded keywords:
- “Apple iPhone 13”
- “Nike Air Max 90”
- “Coca-Cola”
Penggunaan branded keywords dalam strategi SEO atau kampanye iklan membantu dalam:
- Meningkatkan kesadaran merek karena pengguna akan mengaitkan merek dengan produk atau layanan tertentu.
- Meningkatkan konversi karena pengguna yang mencari branded keywords cenderung sudah memiliki minat atau pengetahuan tentang merek tersebut.
- Membantu dalam menghadapi persaingan karena branded keywords biasanya memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah daripada keyword umum.
Jadi, jika Anda memiliki merek atau produk yang ingin dipromosikan, pastikan untuk memasukkan branded keywords dalam strategi pemasaran Anda.
Pemahaman tentang jenis-jenis keyword ini sangat membantu dalam mengoptimalkan konten untuk mesin pencari (SEO) atau dalam mencari informasi yang lebih akurat dan relevan di internet.
6. Niche Keyword
Niche keyword adalah istilah untuk kata kunci yang sangat spesifik dan mengarah pada area bisnis atau industri tertentu. Berbeda dengan general keyword yang bersifat kompetitif, niche keyword umumnya lebih detail dan memiliki persaingan yang rendah. Meski begitu, jenis keyword ini umumnya memiliki tingkat relevansi yang tinggi.
Contohnya, jika “jam tangan” adalah kata kunci kompetitif, maka “jam tangan tahan air penyelam” adalah contoh niche keyword. Tujuan utama niche keyword adalah untuk menarik perhatian audiens yang tepat tanpa harus bersaing dengan banyak perusahaan sehingga dapat meningkatkan visibilitas pencarian, organic traffic yang tertarget, dan tingkat konversi yang lebih baik.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran konten yang sukses, penggunaan niche keywords memiliki peran sentral yang tidak bisa diabaikan.
7. Competitor’s Keyword
Competitor’s keyword adalah kata kunci yang digunakan oleh pesaing dalam industri yang sama untuk menarik trafik dari mesin pencari. Kata kunci ini penting karena memungkinkan Anda untuk memahami strategi SEO pesaing dan menemukan peluang untuk mengoptimalkan konten Anda agar lebih kompetitif di hasil pencarian.
Contoh dari competitor’s keyword bisa bervariasi tergantung pada industri dan pesaing yang Anda analisis. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis penjualan GPS online dan pesaing Anda adalah Garmin.co.id, maka kata kunci seperti “GPS Genggam” bisa dianggap sebagai competitor’s keyword.
Itulah beberapa jenis keyword yang wajib kamu ketahui ketika Anda akan melakukan riset kata kunci untuk SEO website. Dengan memahami jenis-jenis keyword Anda diharapkan bisa lebih menata serta merencanakan SEO dari website dengan lebih matang agar bisa mendapatkan rangking di halaman pertama Google.