Membuat child theme di WordPress adalah langkah penting untuk pengembang dan pengguna yang ingin menyesuaikan tema tanpa mengkhawatirkan hilangnya perubahan saat tema induk diperbarui. Child theme memungkinkan Anda mewarisi fungsionalitas dan gaya dari tema induk (parent theme) sambil memberi ruang untuk kustomisasi. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat child theme di WordPress:
Membuat Child Theme merupakan langkap paling penting saat kita hendak melakukan editing atau mengkustomisasi tampilan website WordPress kita tanpa harus membuat theme dari awal dan tanpa khawatir akan kehilangan hasil editing ketika terjadi update pada parent theme (tema induk).
Secara tampilan dan fungsional child theme ini akan sama persis dengan parent theme nya. Yang kemudian bisa kita edit-edit sesuka hati agar menjadi menarik sesuai keinginan kita.
Child Theme juga sering NEON WEB ID gunakan dalam menangani permintaan jasa edit wordpress oleh client.
Step by Step Membuat Child Theme
Dalam membuat child theme terdapat beberapa tahap dasar yang harus kita lakukan.
1. Membuat Direktori Child Theme
Langkah pertama adalah membuat direktori untuk child theme Kita di dalam direktori /wp-content/themes/
. Nama direktori ini biasanya mengikuti format namaTema-child
. Misalnya, jika Kita membuat child theme untuk tema “twentytwenty”, Kita bisa menamai direktori child theme sebagai twentytwenty-child
.
Tapi sebenarnya bebas yang penting ditulis dalam text lowercase (huruf kecil) dan tidak ada spasi (bisa diganti dengan – atau _).
2. Membuat File style.css
Setiap tema WordPress, termasuk child theme, wajib memiliki file style.css
. File style.css ini menjadi file yang diacu oleh WordPress sebagai file registrasi tema yang mana didalamnya terdapat Comment Syntax yang berisi keterangan tema yang kita buat.
Buat file ini di dalam direktori child theme yang baru Kita buat. Kemudian, tambahkan informasi header berikut di awal file:
/*
Theme Name: GeneratePress Child
Theme URI: https://generatepress.com
Description: Child Theme for GeneratePress
Author: Neon WordPress Developer
Author URI: https://neon.web.id/generatepress
Template: generatepress
Version: 1.0.0
*/
Gantilah informasi seperti Theme Name
, Theme URI
, dan lainnya sesuai dengan detail child theme Kita. Yang paling penting adalah baris Template
, di mana Kita harus menulis nama direktori tema induk ( dalam kasus ini kita membuat child theme dari theme generatepress
3. Mengaktifkan Enqueue untuk Stylesheet Induk
Agar style dari tema induk juga diterapkan, Kita perlu menambahkan fungsi ke file functions.php
child theme Kita untuk memuat stylesheet induk. Buat file functions.php
di direktori child theme Anda dan tambahkan kode berikut:
<?php
add_action( 'wp_enqueue_scripts', 'enqueue_parent_styles' );
function enqueue_parent_styles() {
wp_enqueue_style( 'parent-style', get_template_directory_uri().'/style.css' );
}
4. Membuat File Template (Opsional)
Jika Kita ingin menyesuaikan lebih dari sekedar CSS, seperti mengubah struktur HTML atau fungsi PHP, Kita bisa menyalin file template dari tema induk ke direktori child theme Kita dan melakukan modifikasi pada file tersebut. WordPress akan menggunakan file dari child theme ini sebagai file template kita.
5. Mengaktifkan Child Theme
Setelah Kita menyelesaikan langkah-langkah di atas, log in ke dashboard WordPress, navigasikan ke Appearance > Themes. Lalu kita akan melihat child theme yang tadi buat akan muncul di sana. Aktifkan child theme dengan mengklik “Activate”.
Kesimpulan
Membuat child theme merupakan praktek terbaik yang memastikan kustomisasi Kita aman dari pembaruan tema. Proses ini tidak hanya memungkinkan kita untuk memperbarui tema induk tanpa kehilangan kustomisasi, tetapi juga memudahkan pengelolaan perubahan dan penyesuaian yang lebih lanjut. Mulailah dengan langkah-langkah di atas dan eksplorasi potensi penuh dari child theme di situs WordPress Kita miliki.